Kamis, 03 September 2020

Menjawab Pertanyaan Via Chat Webinar Ketika Pustakawan Bloger Berkisah

Acara webinar ngobrol-ngobrol santai nan ringan di Zoom "Ketika Pustakawan Blogger Berkisah," akhirnya bisa terlaksana malam tadi (3/9/2020). 

Terima kasih buat Ibu Labibah selaku moderator dan teman-teman Pustakawan Blogger walau tanpa panitia atau bisa juga disebut panitia dadakan, tapi bisa langsung aksi. 

Ketika Pustakawan Blogger Berkisah

Terima kasih juga buat Kang Yogi yang sigap hingga membuat flayer-nya dan cerita-cerita penuh motivasi sisi lain diblognya, Kang Ambar BSN sebagai host, mantap. Walaupun ada sebagian teman-teman yang mengalami kendala teknis seperti konon katanya mati listrik. Tapi, tak mengapa, semoga nanti bisa mengikuti acara pustakawan blogger selanjutnya. 

Terima kasih juga buat Luckty blogger yang terus konsisten menulis resensi buku (wawancara dengan blogger yang satu ini bisa dibaca disini: Sang Pustakawan dan Blogger Produktif dari Metro), Kang Irsan yang konsisten menulis tentang dunia literasi, Mas Danang sang dosen yang jos ceritanya, teman-teman pustakawan blogger lain yang keren ikut berdiskusi: Kang Nasrullah Sitam, Kang Wahid dari LIPI (wawancara dengan pustakawan keren ini disini: KTI Membuat Pustakawan Lebih Eksis), Kang Arif UGM semoga bisa lanjut Doktor Ekonomi Syariahnya (he..2), Ibu Bernadetta  dan Kang Yuan yang sudah urun rembug dan pastinya yang di tunggu-tunggu, Mbah Paijo yang super mantap dengan kisahnya. 

Terima kasih buat teman-teman lainya yang sudah ikut nimbrung. Semoga mulai menulis lagi, ya minimal di blog (he..2). 

Sedikit sejarah awal saya ngeblog, sudah diceritakan di acara tersebut. Kisah-kisah perjalanan saya terkait ngeblog juga sebenarnya ada di ebook yang sudah pernah publish diblog ini: Dua Dunia Seirama: Secarik Kisah Pengalaman Menulis Pustakawan Blogger.

Ok, kali ini saya ingin sedikit menjawab beberapa pertanyaan dari teman-teman melalui chat saat acara berlangsung dan kebetulan karena keterbatasan waktu, ada yang belum sempat dijawab. Pertanyaan ini hanyalah jawaban singkat pribadi, jadi teman-teman pustakawan blogger yang menjadi narasumber lainya (Purwoko, Yogi, Luckty, Irsan, dan Danang) atau teman-teman pustakawan blogger lainya, barangkali bisa memberi jawaban juga melalui blog ini. Pastinya pengalamanya akan berbeda-beda. 

Berikut pertanyaanya:

Assalamualaikum, mohon maaf sebelumnya, saya pustakawan tetapi bukan blogger, hehe. Saya tidak sengaja menemukan id zoom webinar ini dan saya tertarik mengikutinya. Semoga tidak diusir yaa.. hehe (Itanopii)

Semoga nanti tertarik untuk menulis salah satunya di blog ya.He..2

Gimana sih mas/mbak mempertahankan "nafas" di dunia bloger terutama nulisnya sih? (Muhammad khudri)

Sebenarnya sudah pernah saya singgung dan pernah tulis di buku "Motivasi Goblog: Semangat Menulis Blogger Pemburu Dolar" atau juga di slide saya "Motivasi Ngeblog ala Lebah,"  tapi dua hal yang mungkin bisa diawali:

1. Nulis yang ringan-ringan dulu, yang disenangi. 

2. Belajar konsisten dan berjanji pada diri sendiri misal satu hari satu tulisan atau kalau belum mampu satu minggu satu tulisan, dan seterusnya. Ayo praktik!

Mau tanya mbak/mas apa fungsi bloger dalam dunia perpustakaan pada masa sekarang setelah banyak disajikan media sosial lainya.? (Stefani Indah)

Bisa ladang promosi kepustakawanan, menuangkan ide awal gagasan kepustakawanan, personal branding, dan sejenisnya. Kendati sekarang banyak pilihan media sosial lainya, itu bisa dijadikan pelengkap. Misal tulisan di blog bisa di share di Facebook, Twitter, atau mungkin juga di Instagram dengan kemasan format visual (kasih link blognya). Bagaimana dengan Youtube? Bisa di combine. Sekarang ini, Youtube bisa jadi alat pemancing, tautkan link blognya di deskripsi video. Bisa sebaliknya, di embed kode Youtube di blog. Bahkan, menulis zaman now bisa di Youtube misal yang terkenal dengan istilah "Spoken Word"  

Saya mau tanya lebih bagus mana membuat artikel blogger dengan membahas satu topik saja apa campur-campur kayak gado-gado (Veny Fitriyanti)

Dua-duanya ok. Saya pribadi kenapa gado-gado? Untuk memancing pembaca lain, barangkali nanti gak sengaja membaca tulisan kepustakawanan. Terus tertaik. He..2

Klo satu topik juga ok. Bisa jadi pakar kelak dalam jangka panjang. Walaupun kalaupun ngomongin pakar, sering kali dikaitkan dengan harus banyak tulisan ilmiahnya. Tapi, menurut saya blog bisa menjadi covernya dululah. Misalnya ingin fokus nulis satu topik khusus "perilaku informasi," monggo dicoba, konsisten menulis tentang itu. Tulisan dengan gaya bahasa populer juga tak mengapa. Bisa dari berbagai perspektif. Di pencarian mesin pencarian juga saya yakin bisa lebih mudah menduduki peringkat pertama ketika ada yang mencari kata kunci itu.

Bagaimana caranya menumbuhkan rasa PD menulis di blog? (Moh Mursyid) 

Wah ini, yang nanya biasa nulis. Khusus akang ini skip aj deh.he..2

Bagaimana cara buat blog mas? (Nona Rosalinda)

Teknis ini, gampang, gak sampai 5 menit. Yang perlu perjuangan adalah menulis berkelanjutannya. "membuat blog itu mudah, menulis berkelanjutan yang perlu perjuangan." Banyak yang membuat blog, seminggu kemudian jadi blog berhantu.  

Bagaimana dampak yang signifikan blogger pustakawan terhadap perpustakaan? Apa ada dampaknya dengan misal lomba perpus maupun akreditasi perpus? Terima kasih (Senirah)

Saya jawab singkat ya, perpustakaanya bisa dikenal dengan mudah. Itu saja dulu. 

Untuk lomba atau akreditasi perpustakaan saya belum pernah ikut. Jadi, mohon maaf gak bisa jawab.

Ok, itu saja jawaban singkat dari saya pribadi. Teman-teman narasumber lain, silahkan pengalamannya bisa tulis diblog ini. Kalau ada pertanyaan yang terlewat, mohon maaf ya.

Salam,

Pustakawan Blogger Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar