Rabu, 07 Oktober 2020

Pustakawan Berdaya


Bermula saat masa pendemi Covid-19 muncul. Sebagai pustakawan Bulan sempat berpikir bagaimana melakukan layanan perpustakaan kepada pengguna sementara perpustakaan tutup atau dibuka secara terbatas. Layanan secara fisik di mana pemustaka hadir ke perpustakaan, membaca, menulis, berdiskusi, bahkan meminjam buku tidak sebebas dahulu kala. Perpustakaan khusus yang dikelola oleh Bulan bakal makin sepi saja. Bulan tidak mati gaya. Dia terus berpikir, kira-kira layanan apa yang dapat diberikan perpustakaan.

Perpustakaan yang dikelola Bulan ini memang perpustakaan khusus. Tentu saja koleksi dan penggunanya juga khusus. Kebanyakan adalah para pegawai di lingkungannya. Ada juga masyarakat umum yang menggunakannya tetapi sejauh ini jumlahnya tidak terlalu banyak. Para pegawai memiliki kesibukannya masing-masing. Apalagi masa pandemi ini dengan diberlakukannya bekerja dari rumah atau wfh (work form home) praktis perpustakaan semakin sepi.

Jauh sebelum adanya pandemi covid-19, perpustakaan yang dikelola Bulan sudah hadir ke meja penggunanya. Ada layanan antar jemput buku bagi para pemustaka. Ada katalog daring yang bisa diakses kapan saja. Ada perpustakaan dalam genggaman (android) yang sudah di “create” dan beroperasi bagi pengguna secara luas. Semua layanan ini semata demi perpustakaan dapat memberikan layanan prima kepada pemustakanya. 

Sebagai pustakawan, Bulan masih belum puas. Dia belum melakukan kajian untuk melihat sejauh mana layanan perpustakaan selama ini benar-benar dimanfaatkan oleh pemustaka. Dia teringat, ada satu layanan perpustakaan yang makin mendekatkan dan mengakrabkan perpustakaan dengan penggunanya. Ya, layanan referensi. Apalagi pemustakanya sebagain besar adalah para peneliti. Fungsi sebagai pustakawan rujukan bisa dimaksimalkan di sini. Nah, mulailah Bulan merancang layanan ini.  

Dibuatlah sebuah flyer yang berisi informasi layanan penelusuran literatur berikut link permohonannya. Layanan ini diperuntukkan  bagi para pengguna perpustakaan baik dari kalangan pegawai sendiri, peneliti, dosen, guru, mahasiswa, ataupun masyarakat umum yang membutuhkan referensi apa saja yang diperlukan dalam aktivitas mereka.

Yup, flyer sudah jadi. Siap dikirim dan dishare ke instagram perpustakaan yang memiliki follower sekitar 2000an orang dan grup WA pemustaka. Tak disangka respon yang muncul di luar dugaan. Dalam sehari bisa masuk permintaan penelusuran literatur hingga mencapai  ratusan. Bulan dan tim sempat panik. Menggembirakan sekaligus mendebarkan. Menggembirakan karena perpustakaan masih dibutuhkan mereka. Mendebarkan karena sanggupkah melayani permintaan sebanyak ini.

Bulan dan tim bermusyawarah. Alhamdulillah sebuah solusi ditemukan. Semua request dari pemustaka dibagi bersama dalam tim. Lalu dibuatlah ketentuan-ketentuan yang mengatur layanan tersebut mulai dari hari dan jam layanan, permintaan literatur yang spesifik, kuota permintaan, dan eksekusi layanan termasuk nomor whatsapp admin perpustakaan yang bisa dihubungi.

Selama beberapa waktu, Alhamdulillah layanan ini berjalan dengan baik dan lancar. Semua permintaan literatur atau informasi yang dibutuhkan pemustaka dapat dipenuhi oleh Bulan dan tim. Bekerja dalam tim adalah bekerja sama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

Ah, Bulan dan tim merasa berdaya kini. Meskipun kerja dari rumah tetapi tetap produktif bahkan semakin dekat dengan pemustakanya.  Ada kebahagiaan yang tak bisa terucap dengan kata-kata.

Ya, pandemi telah memaksa pustakawan  turun gunung, menemui masyarakat penggunanya dengan hadir lebih dekat kepada mereka meskipun secara daring.  

Bravo buat Bulan dan tim. Di manapun dan kapanpun pustakawan siap mengabdi untuk bangsa dengan memberikan layanan terbaiknya. Kebutuhan mereka terpenuhi, aktivitasnya menjadi lancar dan sukses. Mereka bahagia dan pustakawan pun ikut bahagia.


0 komentar:

Posting Komentar