Kamis, 01 Oktober 2020

Pustakawan membangun generasi pancasilais (sebuah spirit HKP.)



Merefleksi Hari Kesaktian Pancasila 1 oktober 2020, kita terbawa dalam wacana penuh  spirit Pancasila, tergambar dalam sejarah penumpasan gerakan 30 september Partai komunis Indonesia (G30S/PKI), memperingati HKP, dan bagaimana pustakawan menjabarkan spirit HKP dalam setiap tugas layanan.

 
Hari Kesaktian Pancasila (HKS) adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap 1 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153/Tahun 1967, Ini terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S/PKI. (Wikipedia).
 
Rasa haru menyeruak dalam diri setiap Insan yang literat terhadap perjuangan dari para suhada bangsa di balik perayaan yang mengusung semangat membela Negara, mempertahankan keutuhan negara dari serangan  partai komunis Yang ingin mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis.
 
Langkah kudeta berujung pembantaian 7 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur. Pembantaian yang diplopori Resimen “Tjakrabirawa” dengan alibi PKI, bahwa Angkatan Darat dianggap sebagai lawan utama mereka. Menjadi satu bencana bagi para jenderal dan kerabatnya.
 
Narasi pemerintah Orde Baru banyak dikemas dalam tulisan maupun film yang berdurasi lebih dari 4 jam memberikan gambaran kekejaman PKI, pasca penumpasan gerakan 30 september ini menghembuskan kecurigaan kepada keterlibatan bebrapa orang dan menjadi tertuduh yang tidak jarang memakan korban.
 
Cukup bijaksana jika kita menelisik sejarah dengan melihat fakta-fakta yang ada sehingga tindakan refresif dan tuduhan tidak asal dijatuhkan kepada seseorang sebagai antek PKI. Tindakan yang tidak perplu terjadi di zaman yang serba dipenuhi dengan kesibukan
 
Generasi yang Pancasilais.
 
Saktinya pancasila adalah apresiasi perjuangan otoritas militer Indonesia dalam menumpas gerakan 30 september PKI (G30S/PKI) inilah yang menjadi spirit kebanggan terhadap pancasila sebagai dasar Negara, spirit yang mewakili setiap sila dari pancasila.

Lantas di zaman yang digandrungi oleh generasi digital saat ini atau disebut generasi terakhir Gen z ini niscaya dapat lebih literat dengan mudahnya akses informasi yang tidak mengandung hoaks atau gen-z membahasakan tidak zonk.
 
Kreatifitas dan inovasi adalah implementasi yang diharapkan dari spirit pancasila, dari generasi yang serba didukung oleh fasilitas media digital yang juga dimaknai fsilitas kemerdekaan, punya ruang gerak untuk berjuang di masa kemerdekaan yang berpotensi mensejahterakan diri, keluarga dan bangsa.
 
Menjiwai setiap sila pada pancasila dalam mengelola kehidupan yang modern, jiwa pancasila yang mampu beradaptasi di zaman, beradaptasi dalam setiap generasi yang punya loyalitas generasi yang berpaham  nasionalis berpalsafah pacasila yang  hidup di zaman moderrn.
 
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara, dan kita sudah banyak belajar dari sejarah bagaimana pancasila menjiwai setiap perjuangan.
 
Pustakawan berinovasi
 
Kemerdekaan adalah jalan menuju sejahtera, belajar dari kegagalan masa lalu dan terus belajar untuk bisa mengisi kemerdekaan.
 
"Membaca dan menulis untuk kesejahteraan"

"Penulis"


Pustakawan berinovasi dengan mengejawantahkan spirit HKP. Mencari cara terbaik untuk menghadapi guncangan invasi makhluk kecil  yang akrab dengan sebutan corona virus deseas 2019 (covid 19).
 
Tujuh bulan sudah berlalu Layanan informasi bertransformasi pengelola perpustakaan, menciptakan layanan-layanan  inovatif dan saling sharing pengetahuan melalui seminar dan workshop secara virtual dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Perpustakaan Berinklusi Social) .

Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny mengatakan,
 
"Agar tujuan kita merdeka mencapai kesejahteraan, maka orientasi pengambil kebijakan harus mengarus utama kan rasa ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, dengan harapan ke depan bangsa Indonesia bisa lebih bijak dan dewasa dalam menyelesaikan konflik masa lalunya.
 
"Pandemi ini menantang negara dan menguji ketangguhan kita sebagai rakyat Indonesia. Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia harus menyala di hati kita masing-masing dalam setiap perbuatan kecil dan besar yang bisa kita lakukan bagi sesama,"

Spirit Kesaktian Pancasila Melalui ideologi pancasila Yang mengusung lima sila yang diwujudkan dalam layanan perpustakaan terhadap pemustaka (Pengguna perpustakaan) untuk kesejahteraan masyarakat.
 
Falsafah setiap sila pancasila, sila Ketuhanan yang maha esa dijabarkan dlam prilaku pustakawan yang mendahulukan kecerdasan spiritual yang berketuhanan dalam melaksanakan tugas.

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, dijabarkan dalam layanan-layanan yang mendukung pemustaka dengan kesiapan koleksi tercetak dan digital, sesuai skala prioritas untuk pemenuhan efektifitas, efisiensi dan kenyamanan bagi pemustaka.
 
Persatuan Indonesia adalh kunci sikap sila ketiga yang dijabarkan dengan melakukan kolaborasi dengan stakeholder pada lembaga internal maupun eksternal dalm mengembangkan pengelolaan informasi khususnya di perpustakaan.
 
Sila Kerakyatan yang dipimnpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, ini diharapkan dalam setiap pengambilan kebijakan untuk pengembangan koleksi, pengembangan perpustkaaan lebih mengedepankan musyawarah dengan stakeholder kampus yang terdiri dari dosen, pengelola perpustakaan, dan keterlibatan pejabat perguruan tinggi dalam penentuan kebijakan pengadaan bahan pustaka dan layanan. 

Sila ke-lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam setiap pengabdian dituntut bersikap adil yang mungkin bias diwujudkan dalam model layanan di masa pandemi ini, bagaiman pengelola perpustakaan mengelola waktu layanan save the of the reader, layanan yang berorientasi pada pengguna “user oriented”
Lokasi: Jl. Amal Bhakti No.8, Bukit Harapan, Kec. Soreang, Parepare, Sulawesi Selatan 91131, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar