Rabu, 13 Februari 2019

Budaya Baca Umat Islam

"Peran keluarga dalam hal ini juga sangat penting karena keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak-anak"
Oleh: Rahayu*

Jika melihat kondisi saat ini, lndonesia darurat minat baca. Tahun 2016, berdasarkan studi Most Littered Nation In the World yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity, posisi lndonesia peringkat ke 60 dari 61 negara. Sangat menyedihkan mengingat lndonesia mayoritas beragama muslim dan mempunyai referensi ayat secara khusus dalam Al-Qur'an tentang membaca.

Budaya Baca Umat Islam
Credit: Openclipart
Umat Islam mengenal kata "IQRO" yang berarti "bacalah" sebagai kata dalam ayat pertama yang diturunkan Allah SWT. Kata "Iqro" bukanlah sebagai kebetulan tetapi memiliki makna bahwa manusia harus membaca untuk mengembangkan jiwa dan pikirannya.

Sebagai umat Islam yang memiliki ayat tersebut seharusnya memiliki minat dan budaya baca. Apakah umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia secara umum sudah memiliki budaya baca yang tinggi? Jawabannya belum. Hal ini menurut hemat saya dapat terlihat dari:
  1. Tingkat kunjungan perpustakaan yang masih rendah;
  2. Tingkat peminjaman buku perpustakaan yang juga masih rendah;
  3. Jarang terlihat orang yang sedang membaca buku di tempat-tempat umum.
Penyebab masyarakat kita belum memiliki budaya baca adalah karena masyarakat Indonesia memang sejak dahulu kala mempunyai budaya bercerita dan budaya mendengar dan belum menjadi masyarakat yang memiliki budaya baca apalagi budaya tulis. Program membaca setiap 15 menit sebelum belajar di mulai di sekolah-sekolah itu bagus, tetapi sayangnya belum menjadi kebiasaan.

Membaca itu penuh manfaat baik dari sisi akhirat maupun duniawi. Kalau kita baca Al-Qur'an, setiap baca satu huruf itu ada 10 nilai kebaikan. Sementara kalau kita buku teks setidaknya akan menambah wawasan dan pengetahuan. Kalau ingin bahagia dunia akhirat, maka mari kita baca Al-Quran dan buku ilmu pengetahuan. Jadi, seimbang antara dunia dan akhirat. Kita harus belajar dari sejarah karena dahulu umat lslam pernah besar dengan lahirnya banyak ilmuwan ahli dzikir dan pikir yang gemar membaca.

Peran keluarga dalam hal ini juga sangat penting karena keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak-anak. Dalam keluarga pada umumnya belum ada contoh dari orang tua untuk senang membaca. Menurut anak-anak membaca hanya berkaitan dengan pelajaran sekolah saja. Membaca belum menjadi kebiasaan untuk menambah ilmu pengetahuan, pemahaman dan rekreasi mengisi waktu luang.

Pemerintah, guru, pustakawan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat harus berjuang lebih serius untuk meningkatkan budaya baca masyarakat Indonesia. Dengan budaya baca Indonesia akan menjadi maju.

(dari berbagai sumber)

* Penulis Pustakawan STIKes Budi Luhur Cimahi

1 komentar:

  1. Tks...reminder nih...karena umat islam punya perintah Iqro dari kitab sucinya...mestinya hrs gemar bacanya ya...semangadhhh...qt awali dr diri sensiri dl

    BalasHapus