Senin, 18 Februari 2019

Ngumpet Dimana “Buzzword” Perpustakaan di Kampus-kampus Kita ?

Oleh : Bambang Haryanto


 “Bicara tipe mahasiswa, aku termasuk mahasiswa rantau kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang. Tidak aktif berkegiatan di kampus sebab memiliki kesibukan lain”- Yudit Clementina Wiadji, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atmaja Yogyakarta.

“Tipe mahasiswa ? 

Familiernya istilah yang kita tahu adalah kura-kura dan kupu-kupu.Tetapi, mungkin ada juga kata yang kurang familier di telinga kita seperti kuda-kuda.

Kalau mendengar mahasiswa bertipe kuda, kita mungkin berpikir mahasiswa itu bisa berlari cepat atau semacamnya. Padahal, sih, akronim dari kuliah-dagang kuliah-dagang.

Ada juga lho, sebutan kurang familier, kue-kue. Nah, bukan berarti makanan, tetapi artinya kuliah-gawe kuliah-gawe.” – Muhammad Abibilal Syafiq Lesmana, Mahasiswa D-4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta.

Itulah penggalan cerita para mahasiswa di kolom Muda, Kompas (28 September 2018).  Selain sebutan mahasiswa kura-kura, akronim dari kuliah-rapat kuliah-rapat yang ditabalkan kepada mahasiswa aktivis kampus, muncul sebutan sejenisnya, yakni paku-paku. Alias mahasiwa pasukan anti-kuliah, karena mereka pergi ke kampus hanya untuk berdiskusi.

Sudah akrabkah Anda dengan sehutan mahasiswa kulom-kulom ? Inilah mahasiswa jenis kuliah-lomba menulis kuliah-lomba menulis, karena mereka menekuni dunia tulis-menulis untuk mengikuti lomba menulis. Bahkan dengan rajin mengikuti lomba, kebutuhan materi selama berkuliah bisa tercukupi. Menarik, bukan ?

Kalau mahasiswa kunang-kunang, apa pasalnya ?  Itu sebutan untuk mahasiswa yang gemar pulang berkuliah untuk kemudian nangkring, bersosialisasi bersama teman-teman. Ada juga mahasiwa kudet, singkatan dari kuliah-ngedate. 

Rasanya ada satu sebutan atau “buzz word” lagi yang entah mengapa terasa tidak nampak dalam radar dunia gaul mahasiswa kita tersebut. Yaitu tentang kaitan antara mahasiswa dengan perpustakaan di kampusnya. Karena sepertinya belum ada mahasiswa kita yang suka disebut sebagai mahasiswa yang menekuni aktivitas sehari-harinya dalam ritme kegiatan satu ini : kuliah-perpustakaan kuliah-perpustakaan. 

Apa karena istilahnya terdengar  kurang gaul dan mencerminkan rendah diri, yakni kuper kuper ? Apa sebutan itu justru cocok untuk disematkan kepada pustakawannya yang loyo, yang tidak punya kecerdasan dan daya kreativitas sehingga mampu memasukkan “buzz word” perpustakaan ke dalam pola pikir mahasiswa kita ? 

Anda punya pendapat ? 


*Penulis pengelola blog paruh waktu kutubukuku,blogspot.com

3 komentar:

  1. Iya ya...tapi banyak juga MHS yg petantang petenteng bawa Buku...katanya gak keren kalo gak bawa buku tebal yg disandangnya...kalo itu mamanya apa ya...kutub alias kuliah tentang buku...wakkk

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus