Jumat, 17 Juli 2020

Semangat Pustakawan Melawan Covid-19

Perpustakaan Amrina Rosyada

Oleh: Wahid Nashihuddin (Pustakawan LIPI)

Namanya Wibowo Purnomohadi (Pak Bowo), seorang pustakawan di Perpustakaan Umum Kota Surabaya. Ia sangat aktif dalam kegiatan kepustakawanan dan literasi informasi masyarakat.

Selain menjadi pustakawan, ia juga aktif di Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Cabang Kota Surabaya (sebagai wakil ketua), pendiri Perpustakaan Amrina Rosyada, sekretaris rumah pintar Jawa Timur, pengelola koleksi Prof M.Nuh (Menristekdikti), dan wakil ketua forum taman bacaan masyarakat Jawa Timur. Dengan banyaknya kegiatan dan pengalaman yang Pak Bowo miliki, ia diajak oleh para profesor untuk menjadi “Warga Komunitas Pendidikan Jawa Timur” dan sering diminta menjadi narasumber dalam pertemuan kepustakawanan.

Membangun Perpustakaan Pribadi

Sebagai pustakawan, Pak Bowo aktif mengajak pustakawan lain untuk membangun perpustakaan pribadi dirumahnya. Dalam setiap kesempatan, ia aktif memotivasi orang lain untuk bangkit dari kebodohan, serta melakukan advokasi kegiatan pustakawan dalam kegiatan strategis pemerintah, khususnya yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat melalui gerakan literasi.

“Baginya, setiap ada kesempatan, pustakawan harus menjadi “garda terdepan” dalam gerakan literasi informasi di masyarakat, dan pustakawan harus mampu membuat masyarakat menjadi cerdas dalam berbagai aspek kehidupan”.
“Dokter saja bisa buka praktik di luar jam kerja bersama teman-teman seprofesinya dengan membuka klinik dan rumah sakit dari uang sumbangan pribadi (patungan), masa pustakawan ga bisa seperti dokter?” Hal itulah yang memotivasi Pak Bowo (sejak tahun 2006) untuk membangun perpustakaan pribadi. Ia berpendapat bahwa jika pustakawan bisa membangun perpustakaan pribadi, tentunya sangat “dashyat” dalam menggerakan semangat literasi di masyarakat.

“Perpustakaan Amrina Rosyada” itulah nama perpustakaan pribadi Pak Bowo, yang diambil dari nama putri tunggalnya yaitu Amrina Rosyada. Perpustakaan pribadi ini akan sangat membantu Pemerintah dalam meningkatkan budaya baca dan tulis masyarakat. Perpustakaan pribadi akan sangat membantu pustakawan ketika sudah purna tugas (pensiun), meskipun sudah tidak bekerja ia dapat memberikan layanan perpustakaan sepanjang hayat.

Untuk mengisi koleksi perpustakaan pribadinya, Pak Bowo saat ini sudah menyiapkan sekitar 7000 buku yang diperoleh dari bantuan orang lain (hasil ngamen buku) sejak tahun 2010. Dalam mengelola buku-buku di rumah, Pak Bowo dibantu oleh istri dan dikerjakan pada malam hari setelah pulang kerja. Buku-buku yang dikoleksi juga dipamerkan di lapak pameran dan taman-taman kota. Selain dari bantuan koleksi, Pak Bowo juga mulai belajar menulis buku yang diharapkan dapat menjadi koleksi pribadinya.