Perpustakaan Amrina Rosyada |
Oleh: Wahid Nashihuddin (Pustakawan LIPI)
Namanya Wibowo Purnomohadi (Pak Bowo),
seorang pustakawan di Perpustakaan Umum Kota Surabaya. Ia sangat aktif dalam
kegiatan kepustakawanan dan literasi informasi masyarakat.
Selain menjadi pustakawan, ia juga aktif di Ikatan
Pustakawan Indonesia (IPI) Cabang Kota Surabaya (sebagai wakil ketua), pendiri
Perpustakaan Amrina Rosyada, sekretaris rumah pintar Jawa Timur, pengelola
koleksi Prof M.Nuh (Menristekdikti), dan wakil ketua forum taman bacaan
masyarakat Jawa Timur. Dengan banyaknya kegiatan dan pengalaman yang Pak Bowo
miliki, ia diajak oleh para profesor untuk menjadi “Warga Komunitas Pendidikan
Jawa Timur” dan sering diminta menjadi narasumber dalam pertemuan kepustakawanan.
Membangun
Perpustakaan Pribadi
Sebagai pustakawan, Pak Bowo aktif mengajak
pustakawan lain untuk membangun perpustakaan pribadi dirumahnya. Dalam setiap kesempatan,
ia aktif memotivasi orang lain untuk bangkit dari kebodohan, serta melakukan
advokasi kegiatan pustakawan dalam kegiatan strategis pemerintah, khususnya
yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat melalui gerakan literasi.
“Baginya,
setiap ada kesempatan, pustakawan harus menjadi “garda terdepan” dalam gerakan
literasi informasi di masyarakat, dan pustakawan harus mampu membuat masyarakat
menjadi cerdas dalam berbagai aspek kehidupan”.
“Dokter saja bisa buka praktik di luar jam
kerja bersama teman-teman seprofesinya dengan membuka klinik dan rumah sakit
dari uang sumbangan pribadi (patungan), masa pustakawan ga bisa seperti
dokter?” Hal itulah yang memotivasi Pak Bowo (sejak tahun 2006) untuk
membangun perpustakaan pribadi. Ia berpendapat bahwa jika pustakawan bisa membangun
perpustakaan pribadi, tentunya sangat “dashyat” dalam menggerakan semangat
literasi di masyarakat.
“Perpustakaan Amrina Rosyada” itulah nama
perpustakaan pribadi Pak Bowo, yang diambil dari nama putri tunggalnya yaitu
Amrina Rosyada. Perpustakaan pribadi ini akan sangat membantu Pemerintah dalam
meningkatkan budaya baca dan tulis masyarakat. Perpustakaan pribadi akan sangat
membantu pustakawan ketika sudah purna tugas (pensiun), meskipun sudah tidak
bekerja ia dapat memberikan layanan perpustakaan sepanjang hayat.
Untuk mengisi koleksi perpustakaan
pribadinya, Pak Bowo saat ini sudah menyiapkan sekitar 7000 buku yang diperoleh
dari bantuan orang lain (hasil ngamen buku) sejak tahun 2010. Dalam mengelola
buku-buku di rumah, Pak Bowo dibantu oleh istri dan dikerjakan pada malam hari
setelah pulang kerja. Buku-buku yang dikoleksi juga dipamerkan di lapak pameran
dan taman-taman kota. Selain dari bantuan koleksi, Pak Bowo juga mulai belajar
menulis buku yang diharapkan dapat menjadi koleksi pribadinya.