Sabtu, 10 Agustus 2019

Lagi….Perpustakaan “Halu”



Ceritanya Bulan sedang mengikuti kompetisi menulis cerpen untuk ditayangkan di LINE TODAY. Setelah berjibaku begitu rupa, ternyata memang belum rejeki Bulan.  Pada hari yang ditentukan, Bulan melihat satu demi satu judul cerpen yang terpajang di situ. Dan…eng ing eng…memang tidak ada cerpennya di situ.  Tak apa lain kali bisa dicoba kembali, begitu pikirnya.

Menelusuri judul-judul yang menarik di depan matanya, Bulan menangkap salah satu judul yang gak asing di matanya. Judulnya Library. Ya, judulnya berbahasa Inggris meskipun  cerita Indonesia. Tapi uniknya, cerpen ini ko ada di menu Cerita Misteri Pilihan.  Hmmmm…gumam Bulan. Lagi-lagi yang beginian yang diangkat.

Bulan udah tau cerita ini bakalan berbau horor.  Tapi kenapa sih menggunakana latar perpustakaan.   Mang gak ada tempat  yang lain ya…begitu pikirnya. Tapi Bulan penasaran juga sama ceritanya. Dia ikuti kata demi kata, kalimat demi kalimat, alinea demi alena yang menjadi rangkaian cerita. Alkisah, disebutkan  dalam cerita tersebut bahwa di perpustakaan sekolah tempat siswa baru ini baru pindah, ia berjumpa dengan salah satu penjaga perpustakaan dan salah satu pemustaka perpustakaan, yang ternyata semuanya adalah makhluk tak kasat mata. Hiyyyy…syerem…

Ini adalah kedua kalinya Bulan membaca cerita yang berlatar belakang perpustakaan dan berbau misteri atau horor.  Sementara cerita-cerita lain di perpustakaan yang menyebar dari mulut ke mulut juga tak kalah horornya jumlahnya cukup banyak. Bulan jadi penasaran, kira-kira teman-teman Bulan yang bekerja di perpustakaan, beneran gak sih pernah mengalami hal seperti itu…

Kalo begitu banyak cerita horor ini di perpustakaan,  pertanyaannya adalah betah gak sih mereka bekerja di perpustakaan? Lantas bagaimana mereka akan memberikan layanan yang prima  ke pemustakanya? Kemudian apakah pemustakanya enjoy-enjoy aja di perpustakaan? Ataukah perpustakaan  adalah  sebuah ruangan atau gedung yang harus dijauhi…? Bertubi-tubi pertanyaan Bulan menggelayut di kepalanya.

Atau jangan-jangan perpustakaan yang ruangan-ruangannya rada muran, kurang menarik, tidak estetis, kaku, membosankan, terlalu sepi, gak in touch dengan teknologi dan sejenisnya, bakalan banyak kedatangan pemustaka tak kasat mata nih, hiii….begitu khayal Bulan.

Bulan penasaran jadi pengen ngadain survey kecil-kecilan yang isinya “Menurut kalian perpustakaan yang seperti apa yang banyak makhluk astralnya alias tidak kasat mata”. Aneh gak ya surveymya…hihihi, begitu batin Bulan.

Ya Bulan merasa sebagai pustakawan kadang sedih dan miris. Apa iya perpustakaan seserem dan seangker itu. Tetapi kenyataannya memang ada yang mengalami.  Trus Bulan mau bilang mereka bohong  gituh…hmmm, gak lah.  Karena makhluk tak kasat mata itu memang  ada. Kan dalam keyakinan Bulan, ada di sebutkan bahwa Allah SWt menciptakan jin dan manusia. Ya itu artinya makhluk halus itu ada.

Ah tapi pasti hanya beberapa perpustakaan saja yang berhawa seperti itu, harap Bulan. Ya semoga aja demikian. Karena lagi-lagi tak mesti perpustakaan yang kuno, tradisional, suram, gak modis, gak modern dan sejenisnya  yang seolah-oleh angker. Tetapi bahkan perpustakaan modern dan keren penataanya pun menjadi tempat nongkrong yang asyik buat mereka.  

Jangan-jangan pustakawan sekarang dituntut untuk bisa melakukan pelayanan prima kepada semua jenis pemustaka nih. Baik yang kasat mata ataupun tidak. Supaya semua terlayani dengan baik, hihihi. Berarti ilmu pustakawan harus ilmu bumi dan ilmu dunia gaib juga ya….hiiii…Anda siap…??? (Tulisan usil di senja malam Takbiran)






2 komentar:

  1. SAYA SUKA CERITANYA, MENURUT PENGALAMAN TEMAN SATUY RUANGAN, DIA MEMANG PERNAH MELIHAT MAHLUK TAK KASAT MATA, NAMUN SAYA BELUM PERNAH, KALAU BOLEH BERHARAP SIH, SAYA TIDAK MAU MELIHAT YANG KAYAK GITUAN, TAKUT GAK KUAT,TIPSNYA BANYAK ZIKIR DAN DOA AJA, BIAR SELALU SI LINDUNGI ALLAH.

    BalasHapus
  2. Wahhhh kalo soal itu nanti jadi anak indie go to perpustakaan mas wuehehe, jut kidd :D

    BalasHapus