Rabu, 03 April 2019

Bingkisan Terindah Seorang Pustakawan

Bingkisan terindah seorang pustakawan adalah pemenuhan kebutuhan pengetahuan berupa sajian tercepat kemasan informasi literasi terseleksi sebagai modal awal dalam memberikan rujukan untuk pemustaka maupun dirinya sendiri"

Oleh: Susetiyanti

Tugas dan Pekerjaan di Dinasku, menjelang akhir bulan Maret, sangat bertumpuk karena semua laporan kegiatan menjelang akhir triwulan satu, harus sudah terselesaikan  Kesibukan ini juga diperparah karena beberapa rekan pustakawan sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang kepustakawanan di ibu kota, ditambah datangnya buku-buku baru sebagai konsekuensi pengadaan buku yang pelaksanaannya jatuh di triwulan pertama dan sudah harus bisa dilayankan ke pemustaka. Keadaan ini sungguh menjadikan para pustakawan agak sedikit "keteteran" termsuk juga diriku .

Akhirnya dengan seizin dan kebijakan dari Ibu pimpinan, semua siswa dari SMK yang sedang PKL di dinas kami diminta untuk membantu pengolahan buku dengan instruksi dibawah komando para pustakawan. Kebijakan ini sangat melegakan hati dan membuat para pustakawan lebih bersemangat, sebab setidaknya hal-hal yang bukan non prinsip bisa ditangani oleh siswa tersebut.
Kami bekerja secara bersama dan kompak disertai tawa canda dan cengkerama dari rekan rekan pustakawan serta siswa PKL Semua ini kuanggap mampu memberikan hiburan ringan yang semarak

Dalam melaksanakan pekerjaan yang sedang kami geluti, setiap pustakawan tetap berpedoman pada jadwal yang telah direncanakan oleh staf admin. Alhamdulillah pagi ini aku bersama dengan salah seorang pustakawan yang sekaligus merangkap sebagai driver mendapatkan tugas untuk pelayanan eksensi . Kami memberikan layanan perpustakaan keliling ke sekolah sekolah yang jaraknya melebihi 5 km dari pusat pelayanan perpustakaan. Kuakui bahwa dalam memberikan pelayanan perpustakaan keliling pada siswa Sekolah Dasar tentu saja ada suka dan dukanya, namun bagiku suka duka itu kuanggap sebagai simphoni kehidupan yang harus kulalui radius yang cukup jauh, jalan licin, kadang juga terjal dan berliku mewarnai dalam perjalanan kami ke lokasi yang akan kami tuju.

Pusling ke SD
Pusling ke SD
 Ketika aku memberikan pelayanan kepada siswa di sekolah tersebut sungguh dalam hati aku merasakan ada ketenangan batin yang mengalir lembut ke kalbuku. Kuperhatikan kegembiraan , keluguan, kelucuan, dan canda tawa mereka sebagai penghilang rasa capaiku selama dalam perjalanan. Awalnya para siswa saling berebut buku absensi yang kukeluarkan dari tas besar yang sengaja kubawa setiap kali melaksanakan kegiatan di luar dinas. Setelah kuberitahu agar jangan berebut akhirnya mereka menurut, lalu kutinggalkan mereka setelah selesai mengisi daftar absensi satu persatu secara tertib. Absensi ini kusimpan sebagai bukti pertanggungjawaban kami yang telah melaksanakan tugas di lapangan.

Kemudian aku bergegas menuju ke ruang kepala sekolah untuk mengkoordinasikan berbagai jenis bacaan yang sangat diminati oleh para siswa. Kecuali itu, juga hal- hal lainnya yang dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran di sekolah  terkait dengan Gerakan Literasi Sekolah. Namun ketika aku belum sampai ke ruangan tersebut langkahku terhenti karena ada bunyi thing, thing, ting  yang berasal dari saku baju yang kupakai. Aku segera membuka pesan masuk dari HP yang kubawa.
Ternyata pesan tersebut dari Andini salah seorang  siswa PKL.
"Bu, ada bingkisan, yang dititipkan oleh seseorang buat ibu"
Oh ... bingkisan? Dari siapa? Dan apa maksudnya dia memberikan bingkisan itu untukku, bingkisan apakah gerangan?  Seumur hidupku selama aku menjadi pustakawan baru kali ini aku mendapat bingkisan, batinku jadi bertanya tanya .

Karena rasa penasaranku akhirnya aku membuat pesan balasan .
 " dari siapa mbak Din ?
 " Nggak tahu bu, si pengirim hanya bilang, bingkisan untuk ibu dan didalam bingkisan tersebut ada nomor hp yang bisa ibu hubungi"
" ok , makasih ya mbak Din, " kututup gawaiku ,walau rasa penasaranku belum terurai , namum  sementara kuabaikan masalah bingkisan tadi demi pelaksanaan tugasku. Akhirnya kulanjutkan langkah bersama temanku pustakawan menuju ke ruang kepala sekolah, berbagai hal yang kami perbincangkan dengan beliau antara lain tentang kebiasaan anak-anak ketika waktu istirahat dan waktu waktu libur bisa dipakai untuk membaca bacaan ringan dan bermanfaat, jenis jenis bacaan yang diminati sesuai kondisi tempat tinggal .

Selain pembicaraan mengenai hal tersebut juga berbagai usulan dari bapak kepala sekolah yang menghendaki supaya anak-anak bisa meminjam buku dari perpustakaan keliling dalam jangka waktu pengembalian buku selama 2 minggu . Usulan tersebut kami tampung sebagai bahan evaluasi kegiatan dan akan kusampaikan secara tertulis kepada kepala bidang. Intinya bapak kepala sekolah sangat renponsif terhadap keberadaan perpustakaan keliling di sekolahnya yang cukup jauh dari toko buku. Dengan pelayanan ekstensi menggunakan motor atau mobil perpustakaan keliling para siswa bisa membaca buku yang dikehendakinya dan kami pun selalu up date buku baru dengan bacaan-bacaan yang bermutu khusus untuk anak-anak setiap 3 bulan sekali .

Tepat  jam 11.45 tepat, Pelayanan pusling di sekolah tersebut telah selesai, akhirnya kami berpamitan pulang pada para guru untuk melanjutkan pelayanan pusling ke sekolah SMP yang berjarak 2 km dari lokasi ini. Setiap kali pelaksanaan Pusling kami memang mendapat target sebanyak 2 Titik. Keadaan di lokasi sekolah SMP tampak lebih nyaman karena berada di lereng bukit dan dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi , Waktu itu pas jam istirahat kedua , tergopoh , seorang satpam membukakan pintu gerbang sekolah, kemudian diikuti para siswa berlari kecil ingin segera membaca buku yang kami layankan.

Pusling ke SMP
Pusling ke SMP
Mereka secara tertib mengisi absensi dan memilih buku yang diinginkannya. Bacaan ringan dalam bahasa Ingrris sangat diminati para siswa, kami tak banyak mengatur, karena siswa SMP ini menurutku sudah memiliki etika dan tata pergaulan yang menyenangkan walau masih sedikit lugu. Kulihat ada sebuah Masjid yang terletak disamping kanan sekolah. Aku memberitahu kepada temanku untuk melaksanakan Salat Dzuhur. Kumohon pada Allah dalam doaku semoga aku diberikan kekuatan, kesehatan yang prima dan keselamatan untuk tetap  selalu berada di jalanNya. Ditengah doa panjang yang kualunkan, tak lupa  kuselipkan harapan semoga aku bisa bertemu siapa pemberi bingkisan tadi .

Setelah selesai salat aku kembali memberikan pelayanan pusling pada siswa. Berdasarkan catatan peminjaman ada sekitar 65  anak yang meminjam buku  sedangkan yang mengisi abesensi ada 97 Anak. Kami Pamit Pulang setelah  jam pelajaran sekolah telah berakhir. Sebagai tanda rasa hormatku kujabat tangan guru pendamping siswa tersebut selama pelayanan Pusling berlangsung.


Sampai di dinas, kulihat sudah ada  bingkisan yang terletak diatas  meja kerjaku, dengan tak sabar aku ingin segera membuka bingkisan itu , namun dering telepon yang cukup keras mengagetkanku , terpaksa kuangkat telpon itu, terdengar suara disebrang sana yang tak lain adalah ibu kepala bidang perpustakaan.
" siang ini semua pustakawan dimohon ikut rapat persiapan  lomba perpustakaan "
" Apa sekarang bu? "
" Ya . Sudah ditunggu di ruang rapat "
" Ok, siap "

Aku segera menginformasikan kepada  rekan-rekan  pustakawan lainnya di dinas kami untuk mengikuti rapat tersebut, topik yang dibahas dalam rapat mengenai berbagai macam atau jenis lomba yang harus segera ditinjak lanjuti meliputi , Lomba perpustakaan Desa, Lomba Perpustakaan Umum, Lomba menulis artikel bagi siswa SLTA dan lomba bercerita bagi siswa SD/MI. Intinya pada kesempatan tersebut dilaksanakan pembagian tugas antara kelima pustakawan yang ada di dinas kami, kebetulan kami diserahi tugas untuk membantu perpustakaan desa yang kebetulan tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal kami. Menjelang pukul 15 30 WIB rapat tersebut selesai, dan tak lupa kami fringer print sebagai bukti kehadiran kami setiap harinya.

Karena rasa penasaranku untuk segera membuka bingkisan tadi, maka aku larikan motor yang aku naiki agak sedikit kencang dibanding  hari-hari lainnya walaupun jalanan  agak licin karena gerimis. Setelah aku melepas sepatu, tas dan helm serta mengganti pakaian dengan daster longgar kesayanganku aku mulai membuka bingkisan yang tadi titipkan untukku dari Siswa PKL. Kalau melihat bungkusnya menurutku yaa, memang menarik, lumayan bagus, dan membuat aku semakin penarasan melihat apa isi dari bingkisan tersebut, o ternyata........  sebuah  buku yang berjudul Care Your Self Hepatitis  dan  nomor HP yang tertulis diatas selembar kertas putih kecil tak bergaris.

Care Your Self Hepatitis
Care Your Self Hepatitis 
Aku segera memasukan no tersebut kedalam list di HPku , tapi setelah aku lihat tidak ada foto profil, aku ketik ucapan salam dalam no tersebut terselebih dahulu sebelum aku menanyakan siapa namanya, juga tak ada jawaban, masih penasaran aku telpon no tersebut ternyata nggak aktif,  ooh pusing ..... memangnya gue pikirin. Berbagai perasaan berkecamuk didadaku antara jengkel, senang, benci, penuh harap, marah, bimbang, dan perasaan-perasaan lainnya yang sulit dilukiskan, namun kenyataanya  hatiku bergetar juga.

Untuk mengatasi perasaannku ini akhirnya kubaca saja buku  yang baru saja kudapatkan dari seseorang  dalam  bingkisan tadi. Sambil bersandar di kursi  aku mulai membuka dan membaca serta mencermati isi  buku tersebut . Berbagai jenis menu bagi orang yang menderita penyakit hepatitis baik yang baru gejala maupun yang sudah sangat kronis tersaji dengan runtut dalam buku tersebut. Disaat aku mulai terlarut dalam memahami isi buku tersebut tiba tiba sebuah tangan yang sangat kukenal menutup buku yang sedang aku baca aku sangat kaget dan lebih kaget karena orang itu adalah suamiku sendiri yang kupikr tadi belum pulang .
" Subhanalloh , ngagetin aja sih , ayah "
" Aku pengin tahu  buku apa yang sedang  mama  baca "
"  Rahasia, " jawabku, aku jadi kesal  atas apa yang terjadi
" Ditanya koq malah main rahasia rahasiaan," jawabnya
" Ini urusanku, bukan urusan ayah," jawabku semakin sebal
" O, gitu ya sudah," jawab suamiku dengan sabar  sambil berlalu dari hadapanku

Perasaanku semakin nggak enak, apa sebaiknya aku terus terang saja ya tentang  bingkisan berupa buku yang kubaca ini , ahh nggak jangan sekarang nanti saja jika semuanya telah jelas aku akan bicara terus terang padanya,  batin dan perasaanku terus meronta , tapi kapan aku harus berterus terang. Lamunanku buyar saat tangan suamiku tiba-tiba menyodorkan sebuah HP bermerk beserta sebuah nomor yang terlulis di lembaran kertas kecil .

" Ini kan no hp yang sedang mama  cari "
aku tergagap , " Lho koq ayah tahu,  apa yang sedang aku pikirkan?" Tanyaku ,  kegagapanku semakin bertambah  saat kupadukan no hp tersebut dengan no hp yang kuterima bersamaan dengan bingkisan tadi sama persis , tak terasa wajahku merah membara,
" ya karena aku yang memberi bingkisan tadi "
 aku hanya bisa diam, dan suamiku melanjutkan perkataanya  lagi
" Tahukah  mama , bahwa ini adalah hadiah terindah buat mama , untuk seorang pustakawan, walau tidak terlalu mahal yang penting bermanfaat kan ? Suamiku balik bertanya kepadaku.

Aku hanya bisa diam dan membeku, namun didalam sanubariku , aku sangat setuju dan membenarkan  dengan apa yang dikatakannya, karena menurutku hadiah terindah bagi seorang pustakawan bukanlah keindahan  bungkusnya, isi bingkisannya yang berupa kemewahan materi  atau segudang sanjungan atas prestasi yang diperoleh  serta banyaknya uang yang didapat,  tetapi  bingkisan terindah seorang pustakawan adalah pemenuhan kebutuhan pengetahuan berupa sajian tercepat kemasan informasi literasi terseleksi sebagai modal awal dalam memberikan rujukan untuk pemustaka maupun  dirinya sendiri sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya secara tepat waktu (up to date ) .

Sekarang ini aku memang sangat membutuhkan informasi  mengenai penyakit hepatitis yang tersaji dalam kemasan buku yang barusan  aku baca tadi  karena putraku beberapa hari yang lalu  opname atas gejala hepatitis yang dideritanya , aku yakin buku tersebut akan sangat bermanfaat bagiku, bagi seorang pustakawan yang sekaligus berperan sebagai pemustaka, sangat memerlukan informasi tersebut secara cepat dan up to date .  Kini hatiku terasa tenang karena sudah aku temukan siapa pemberi bingkisan tersebut.

Salam Pustakawan

Blog: https://pustakajatidiri.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar