Rabu, 19 Juni 2019

Sarjana Ilmu Perpustakaan, selain pustakawan mau jadi apa ?

Ilustrasi
Shinta adalah adik kelas Bagong  pada sebuah SMA di Kota Krikil yang telah terspisah oleh ruang dan waktu. Setelah 6 tahun terpisan, mereka dipertemukan dalam kebisingan hlilir-mudik kapal fery di Pelabuhan Wankodir. Terjadilah percakapan seru di antara mereka.
 "........." ( dua pulih lima menit empat puluh enam detik kemudian )
Shinta : " Mas Bagong saiki kerjo ndek endi?"
(mas Bagong sekarang kerja di mana )
------------------------------------------------------ sengaja saya buat dalam Bahasa Jawa dan Indonesia agar terasa suasana akrab dan memperpanjang tulisan -----------------------------------------------------
Bagong: "Aku megawe ndek Dinas pendidikan"
( aku kerja di dinas pendidikan)
Shinta: "Ndek perpustakaan tah Mas?"
(di perpustakaan mas)
Bagong: "Ora, ndek kantor."
(tidak, di kantor)
Shinta: "Bagian opo Mas?"
(bagian apa mas)
Bagong: "Kepegawaian, dadi analis ngono."
(kepegawaian, jadi analis gitu)
Shinta: "Lha kuliahe sampeyan nak jurusan Perpustakaan to?"
( la kuliahnya kamu kan jurusan perpustakaan )
Bagong: "Iyo, Perpustakaan. Piye ora nyambung maksudmu?"
(iya perpustakaan, gimana tidak nyambung maksudmu)
Shinta: "Lha kok iso?"
(lo kok bisa)
Bagong: "Yo kui, kadang jurusan perpustakaan iku dianggep remeh dan diwasi sebelah moto padahal lulusane iso dadi opo-opo."
(ya begitu, kadang jurusan perpustakaan itu dianggap remeh dan dilihat sebelah mata padahal lulusannya bisa jadi apa-apa)
Shinta: "iso dadi opo ae Mas?"
(bisa jadi apa saja mas)
Bagong: "Simaken penjelasanku iki yo !"
(simaklah penjelasanku ini ya)

https://www.renesia.com/10-peluang-atau-prospek-kerja-ilmu-perpustakaan/ 

http://www.faktakampus.com/2017/11/prospek-kerja-jurusan-ilmu-perpustakaan.html

https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/jangan-remehkan-jurusan-ilmu-perpustakaan-lulusannya-banyak-dicari-instansi-pemerintah-swasta/


0 komentar:

Posting Komentar